Awalnya Cuma Iseng Sambil Menenun, Ibu di Desa Sade Lombok Kaget Dapat Rp.75.000.000 dari Scatter Hitam!
Berikut adalah kutipan dari buku harian Inaq Asih (48), seorang ibu dan penenun kain songket tradisional dari Desa Sade, Lombok Tengah.
Selasa, 2 September 2025
Hari ini sama seperti hari-hari lainnya. Aku bangun pagi, menyiapkan sarapan untuk suami dan anak-anak, lalu duduk di beranda depan rumah, menghadap alat tenunku yang sudah puluhan tahun menemaniku. Benang demi benang kusambung, menciptakan corak khas Sasak yang sudah kuhafal di luar kepala.
Menjelang siang, rasa bosan mulai datang. Menenun butuh kesabaran, tapi terkadang mataku lelah juga melihat pola yang itu-itu saja. Anak perempuanku, Baiq, kemarin mengajariku cara bermain game di HP. Katanya biar ibu tidak jenuh. Nama permainannya aneh, ada kata "scatter hitam" yang sering disebut-sebut teman-temannya di Gopay178.
Iseng yang Tak Disangka-sangka
Sambil meluruskan punggung, kuambil HP. Kubuka permainan itu. Jujur, aku tidak paham cara mainnya. Aku hanya menekan tombol putar (spin) sambil sesekali menyeruput kopi. Tidak ada niat untuk menang, hanya sekadar mencari hiburan di sela-sela helai benang.
Aku bahkan tidak melihat layarnya terus-menerus. Mataku lebih sering kembali ke kain tenunku. Tiba-tiba, HP-ku bergetar hebat dan mengeluarkan suara riuh seperti pasar malam. Aku kaget setengah mati.
Di layar, muncul gambar-gambar emas dan angka yang membuat mataku terbelalak. Rp.75.000.000.
Seperti Mimpi di Siang Bolong
Aku terdiam. Jantungku berdebar kencang. Kuucek mataku berkali-kali, kupikir aku salah lihat. Angka itu tidak berubah. Tujuh puluh lima juta rupiah. Uang sebanyak itu belum pernah kupegang seumur hidupku.
Aku langsung berteriak memanggil suami dan Baiq. Mereka berlari menghampiri, mengira aku kenapa-kenapa. Saat kutunjukkan layar HP, mereka juga ikut terdiam, lalu berteriak gembira. Kami berpelukan, tertawa, dan menangis di saat yang bersamaan. Rasanya seperti mimpi.
Suamiku bilang, "Inaq, ini rezeki dari kesabaranmu menenun selama ini."
Aku tidak tahu apakah itu benar. Yang kutahu, uang ini akan sangat membantu. Kami bisa merenovasi atap rumah yang sudah bocor dan menyisihkan sisanya untuk biaya sekolah anak-anak. Siapa sangka, keisengan di sela-sela menenun kain songket justru menenun sebuah cerita baru yang indah untuk keluarga kami.
Gimana bro gaya catatan harian ini? Cukup personal dan menyentuh? Kita lanjut ke artikel berikutnya.